Lambang Gerakan Pramuka

“Satyaku Ku Dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan.” Itulah moto dari Praja Muda Karana atau lebih dikenal dengan Pramuka. Sesuai dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120, lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Rinciannya telah ditetapkan dalam SK Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka. Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka sekaligus pegawai Departemen Pertanian, adalah pencipta lambang ini. Ia lahir pada 29 Februari 1903 di Blora dan meninggal pada 31 Mei 1979.

Siluet tunas kelapa adalah lambang Gerakan Pramuka berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72, yang merupakan penyempurnaan dari Surat Keputusan sebelumnya yaitu 15/KN/67 Tahun 1967. Dalam lampiran Surat Keputusan tersebut terdapat penjelasan tentang makna simbolis lambang Gerakan Pramuka yang terdiri dari enam aspek berikut:

SATU: Buah nyiur yang tumbuh disebut cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia merujuk pada penduduk asli pertama yang mewariskan generasi baru. Dengan demikian, lambang buah nyiur yang tumbuh menggambarkan bahwa setiap Pramuka merupakan inti kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

DUA: Buah nyiur dapat bertahan lama dalam kondisi apa pun. Oleh karena itu, lambang ini menggambarkan bahwa setiap Pramuka adalah seseorang yang sehat secara rohani dan jasmani. Mereka kuat, gigih, dan berkomitmen tinggi dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup serta melewati ujian dan kesulitan demi pengabdian pada tanah air dan bangsa Indonesia.

TIGA: Nyiur dapat tumbuh di mana saja, menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Maka dari itu, lambang ini menggambarkan bahwa setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat di mana ia berada, tanpa memandang kondisi lingkungan.

EMPAT: Nyiur tumbuh tegak dan menjadi salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Lambang ini menggambarkan bahwa setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi dan mulia. Mereka berdiri tegak dan tidak mudah terombang-ambing oleh apapun.

LIMA: Akar nyiur yang tumbuh kuat di dalam tanah melambangkan tekad dan keyakinan setiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar yang baik, benar, kuat, dan nyata. Tekad dan keyakinan ini digunakan untuk memperkuat diri dalam mencapai cita-cita.

ENAM: Nyiur merupakan pohon serba guna, dari ujung hingga akarnya. Oleh karena itu, lambang ini menggambarkan bahwa setiap Pramuka adalah individu yang berguna dan mendedikasikan dirinya untuk kepentingan tanah air, bangsa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan umat manusia.

Dalam kegiatan kepramukaan, setiap Pramuka diharapkan menjunjung tinggi moto “Satyaku Ku Dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan” dalam segala tindakan dan sikapnya. Pramuka bertekad untuk menjalankan kebenaran dan memenuhi kewajibannya dengan penuh pengabdian. Melalui lambang tunas kelapa, Pramuka juga menggambarkan semangat keindonesiaan, keberagaman, dan kepemimpinan yang dimiliki setiap anggota Gerakan Pramuka.

Gerai Pramuka adalah Penyedia perlengkapan Pramuka paling lengkap di Indonesia, Gerai Pramuka sudah exist dalam melayani dan menyediakan perlengkapan pramuka sejak tahun 2009 dengan nama Fast One Jaya di Jogjakarta, tahun 2011 s.d 2015 berganti dengan tokopramuka dot com dan tahun 2016 menggunakan brand baru Gerai Pramuka hingga saat ini. Sudah ribuan Produk yang terjual dan bisa melayani kebutuhan atribut pramuka dari seluruh wilayah Indonesia. Kebutuhan Pramuka bisa dilayani via WA 08777 3777 077, Kunjungi Instagram : @geraipramuka

Written by admin

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.