Sejarah Kepanduan Dunia

Kisah kepanduan dunia dimulai dari pemikiran seorang pemuda Inggris yang mencatat pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India. Pemuda tersebut adalah Lord Baden Powell of Giwell, yang lebih dikenal dengan nama Baden Powell. Lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, ayahnya adalah seorang profesor geometri di Universitas Oxfort bernama Domine Baden Powell. Sayangnya, ayahnya meninggal saat Baden Powell masih kecil.

Pada tahun 1876, Baden Powell bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India. Kemudian, dari tahun 1888 hingga 1895, ia sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Selama perang Boer, Baden Powell menjadi staff dari pasukan Kerajaan Inggris. Ia juga menjadi kolonel pasukan berkuda di Afrika Selatan, di mana ia mengalami pengalaman terkepung oleh bangsa Boer di Kota Mafeking selama 127 hari tanpa cukup makanan. Selain itu, ia juga berhasil mengalahkan bangsa Zulu di Afrika dan merebut kalung manik kayu milik raja Dinizulu.

Pengalamannya tersebut kemudian ia tulis dalam sebuah buku yang berjudul “Aids to Scouting”, yang sebenarnya diperuntukkan bagi tentara Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik. Buku tersebut memuat berbagai cara menjelajahi hutan, termasuk kemampuan untuk mengenali jejak perjalanan yang baru dilewati, mengetahui buah-buahan yang dapat dimakan, air yang aman untuk diminum, serta mengetahui arah mata angin tanpa melihat matahari karena rimbunnya hutan.

Untuk menguji kebenaran isi bukunya, Baden Powell diajak oleh 21 pemuda yang menamakan kelompoknya sebagai Boys Brigade. Mereka mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli 1907 dan menerapkan isi buku “Aids to Scouting”. Pengalaman mereka dalam perkemahan tersebut dicatat setiap hari, dan kemudian catatan-catatan tersebut dikumpulkan oleh Baden Powell dan dijadikan buku yang diberi judul “Scouting for Boys”. Kelompok pemuda tersebut kemudian mengubah namanya dari Boys Brigade menjadi Boy Scouts, dan menggunakan buku “Scouting for Boys” sebagai panduan mereka.

Ajaran Baden Powell ini kemudian berkembang dan muncullah organisasi kepanduan yang bernama Boy Scouts, yang khusus diperuntukkan untuk anak laki-laki usia penggalang. Kemudian, juga ada organisasi kepanduan putri yang bernama Girl Guides, yang didirikan dengan bantuan Agnes, adik perempuan Baden Powell. Agnes kemudian melanjutkan pengembangan organisasi ini dengan menerbitkan buku panduan “Handbook Girl Guides” pada tahun 1912.

Pada tahun 1908, Baden Powell kembali ke Inggris dan menjadi Letnan Jenderal. Ia juga dianugerahi gelar Ksatria pada tahun 1909 serta meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal pada tahun 1910. Pada tahun 1912, ia menikah dengan Olave St.Clair Soames dan dikaruniai tiga orang anak.

Pada tahun yang sama, Baden Powell mendirikan pandu usia siaga yang disebut Cub dengan buku panduan berjudul Jungle Book yang berisi cerita tentang Mongli, seorang anak didikan rimba. Pada tahun 1918, ia juga mendirikan Rover Scouts untuk menampung mereka yang sudah melewati usia 17 tahun tetapi masih aktif dalam kepanduan, dengan buku panduan “Rovering to Success”.

Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olympia, London, untuk acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920, Baden Powell diangkat menjadi Kepala Pandu Sedunia atau Bapak Pandu Sedunia. Sejak itu, dibentuklah Dewan Internasional dengan 9 anggota, dan Biro Sekretariatnya berada di London, Inggris.

Pada tahun 1929, Baden Powell mendapat gelar kehormatan “Lord” sehingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron. Gelar ini diberikan oleh Raja George V. Setelah berkeliling dunia termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, Baden Powell kembali ke Kenya, Afrika, yang menjadi tempat tinggalnya. Ia wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya oleh para pandu yang sangat mencintainya.

Pada tahun 1958, Biro Kepanduan Sedunia (Putra) dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada. Kemudian, pada tanggal 1 Mei 1968, dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss. Biro Kepanduan Dunia (Putra) memiliki 40 staf di Geneva dan 5 kantor kawasan, yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Sementara itu, Biro Kepanduan Dunia (Putri) tetap berada di London dengan 5 kawasan, yaitu Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

Gerai Pramuka adalah Penyedia perlengkapan Pramuka paling lengkap di Indonesia, Gerai Pramuka sudah exist dalam melayani dan menyediakan perlengkapan pramuka sejak tahun 2009 dengan nama Fast One Jaya di Jogjakarta, tahun 2011 s.d 2015 berganti dengan tokopramuka dot com dan tahun 2016 menggunakan brand baru Gerai Pramuka hingga saat ini. Sudah ribuan Produk yang terjual dan bisa melayani kebutuhan atribut pramuka dari seluruh wilayah Indonesia. Kebutuhan Pramuka bisa dilayani via WA 08777 3777 077, Kunjungi Instagram : @geraipramuka

Written by admin

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.